Junta yang merebut kekuasaan di Mali dalam suatu kudeta dua pekan silam, akan mengadakan pembicaraan transisi akhir pekan ini dengan partai-partai politik dan berbagai kelompok madani, termasuk Gerakan 5 Juni yang melancarkan gerakan protes yang akhirnya mendorong pengunduran diri Presiden Ibrahim Boubacar Keita.
Seorang juru bicara junta mengatakan, pembicaraan pada hari Sabtu (5/9), dan Minggu (6/9) ini dimaksudkan untuk membuat cetak biru bagi pemerintah transisi.
Satu delegasi dari Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat yang beranggotakan 15 negara baru-baru ini menolak rencana pemimpin kudeta bagi transisi selama tiga tahun.
Blok tersebut menuntut transisi segera ke pemerintahan sipil dan pemilu dalam waktu setahun.
Juru bicara junta Mali mengatakan pembicaraan babak kedua akan diadakan Kamis hingga Sabtu mendatang di ibu kota, Bamako.
Hari Kamis (3/9), pemimpin junta baru Mali mengunjungi Keita di sebuah rumah sakit di Bamako, di mana ia mulai dirawat pada hari Selasa (1/9) untuk kondisi yang mungkin menyebabkannya stroke.
Junta menyatakan Keita bebas mengupayakan pengobatan tambahan di luar negeri. [uh/ab]