Dalam apa yang tampaknya seperti cerita dalam sebuah novel fiksi ilmiah, para peneliti membuat saluran pernafasan baru untuk seorang pria Eritrea yang menderita kanker batang tenggorokan yang langka namun mematikan. Profesor Paolo Macchiarini di Rumah Sakit Universitas Karolinska di Stockholm melakukan operasi dengan bantuan sebuah tim internasional, termasuk dari Bio-sains Harvard, Boston, yang merancang dan membangun bioreaktor yang digunakan untuk pembenihan sel induk pasien.
"Perancah sintetik ini dibuat dalam waktu sekitar dua atau tiga hari di laboratorium Profesor Alex Seifalian di University College di London dan penyangga ini digabungkan dengan bioreaktor, yang kami bangun. Bioreaktor adalah ruang di mana sel-sel ini secara perlahan ditaruh ke permukaan perancah, yang dibuat oleh Profesor Seifalian. Proses itu juga memerlukan sekitar dua hari untuk pertumbuhan. Semua ini dilakukan di bawah tekanan waktu yang ekstrim. Tapi dalam kasus ini tidak ada pilihan lain. Mereka hanya mempunyai waktu yang sangat singkat di mana operasi mungkin akan sukses," ujar David Green dari Bio-sains Harvard.
Meskipun jaringan urat manusia telah berhasil dihasilkan di luar tubuh, Green mengatakan pencangkokan batang tenggorokan adalah yang pertama.
Carl Simon, dari Institut Standar dan Teknologi Nasional(NIST), menunjukkan aspek lain yang unik operasi ini.
Ia mengatakan, "Sebelumnya, orang menggunakan mayat dan mengambil bagian dari tubuh dan kemudian membuang semua bahan imunogenik darinya, kemudian melakukan pembenihan dengan sel untuk menumbuhkan jaringan baru. Kelompok Maccharini telah menggunakan sepenuhnya bahan sintetis sehingga tidak memerlukan mayat atau donor.”
Simon bekerja untuk kelompok biomaterial NIST di Washington. Dia mengatakan bentuk batang tenggorokan ini diciptakan dengan perancah buatan yang fleksibel.
"Kelompok Macchiarini menggunakan jenis perancah yang merupakan perancah nanofiber. Perancah ini telah menjadi sangat populer baru-baru ini dan banyak kemajuan telah dibuat dengan perancah nanofiber itu. Alasannya adalah mereka meniru struktur jaringan alami kita," ujar Simon.
Peran NIST dalam rekayasa jaringan adalah menyediakan bahan referensi untuk membantu industri ini berkembang. Jadi, laboratorium NIST dilengkapi dengan mesin pembuat nanofiber sendiri, dan rak-rak sel induk yang dijaga tetap beku dalam nitrogen cair, sehingga dapat mereplikasi beberapa penelitian mengenai pembuatan jaringan.
Proses seperti yang dijelaskan oleh Green itu – tampak ajaib. Hanya beberapa hari sebelum operasi, sumsum tulang diambil dari tulang pinggul pasien. Dari sumsum itu, sekitar 40 mililiter bahan sel induk dibersihkan di atas permukaan perancah yang penuh pori-pori.
Green dan Simon setuju kemungkinan teknologi ini tidak terbatas. Penelitian sedang dilakukan untuk menghasilkan organ-organ yang lebih kompleks seperti jantung, ginjal, dan paru-paru. Meskipun transplantasi organ padat mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun lagi, Green mengatakan tahap berikutnya adalah memperluas teknologi ini ke organ-organ berongga lainnya seperti saluran kencing, pembuluh darah, dan pembuluh nadi jantung.