Pemerintahan Presiden AS yang baru Joe Biden pada dasarnya menghilangkan pemisahan antara kebijakan dalam dan luar negeri dalam menangani ancaman terhadap keamanan negara.
"Kebijakan luar negeri adalah kebijakan dalam negeri dan kebijakan dalam negeri adalah kebijakan luar negeri," kata penasihat keamanan nasional Jake Sullivan pada acara virtual, Jumat (29/1).
"Kita harus menempatkan diri pada posisi yang kuat untuk bisa menghadapi tantangan kita di seluruh dunia," kata Sullivan. "Saat ini, tantangan keamanan nasional yang paling mendesak bagi Amerika adalah mengamankan negeri kita".
Pendekatan tersebut, mungkin sekilas mirip dengan strategi keamanan nasional yang diluncurkan mantan Presiden Donald Trump lebih dari tiga tahun lalu, untuk memperkuat negara dengan menetapkan "Amerika Yang Utama."
Namun Sullivan menyatakan keputusan untuk tidak lagi mengategorikan ancaman sebagai murni asing atau murni dalam negeri sebagai salah satu keharusan, sebuah pengakuan bahwa banyak bahaya yang dihadapi pemerintahan baru tidak mengenal perbatasan negara ataupun ruang lingkupnya.
"Kita menghadapi pandemi COVID-19 yang terus melanda populasi kita. Kita jelas-jelas menghadapi dampak krisis iklim di setiap bagian negara kita."
Sullivan juga mengatakan pemerintahan Biden prihatin tentang cara musuh AS yang semakin banyak menggunakan politik dalam negeri Washington untuk meraih keuntungan di panggung global. [my/pp]