Para pendukung Presiden Mesir Mohamed Morsi bentrok dengan lawan-lawannya di Lapangan Tahrir Kairo hari Jumat dalam kekerasan terburuk sejak pemimpin Islamis baru itu dibentuk tahun ini.
Gerakan Ikhwanul Muslimin Morsi dan Koalisi kelompok-kelompok sekuler mengadakan rapat umum terpisah ketika massa dari masing-masing pihak saling melempar batu.
Kementerian Kesehatan mengatakan, paling sedikit 12 orang luka-luka.
Kekerasan itu terjadi setelah Presiden Morsi menon-aktifkan Jaksa Agung hari Kamis, setelah pengadilan membebaskan orang-orang yang setia kepada mantan Presiden Hosni Mubarak yang melakukan serangan brutal terhadap demonstran tahun lalu.
Nancy Okail, Direktur Kantor Freedom House di Kairo, memberitahu VOA pembebasan itu menimbulkan “ kekecewaan nyata” bagi Presiden Morsi. Tetapi dia mengatakan, hal itu tidak memberi Presiden wewenang hukum untuk memberhentikan Jaksa Agung Mesir.
Gerakan Ikhwanul Muslimin Morsi dan Koalisi kelompok-kelompok sekuler mengadakan rapat umum terpisah ketika massa dari masing-masing pihak saling melempar batu.
Kementerian Kesehatan mengatakan, paling sedikit 12 orang luka-luka.
Kekerasan itu terjadi setelah Presiden Morsi menon-aktifkan Jaksa Agung hari Kamis, setelah pengadilan membebaskan orang-orang yang setia kepada mantan Presiden Hosni Mubarak yang melakukan serangan brutal terhadap demonstran tahun lalu.
Nancy Okail, Direktur Kantor Freedom House di Kairo, memberitahu VOA pembebasan itu menimbulkan “ kekecewaan nyata” bagi Presiden Morsi. Tetapi dia mengatakan, hal itu tidak memberi Presiden wewenang hukum untuk memberhentikan Jaksa Agung Mesir.