Ratusan pendukung ulama Syiah Muqtada al-Sadr di Baghdad, Senin (11/10) merayakan hasil awal pemilihan legislatif Irak, di mana al-Sadr muncul sebagai calon unggulan.
Massa berpawai di sekitar Lapangan Tahrir yang ikonik di Baghdad, sambil menari-nari dan membawa bendera Irak serta poster-poster al-Sadr.
Penghitungan yang didasarkan pada hasil sebagian menunjukkan ulama Syiah itu akan meraih lebih dari 70 dari 329 kursi di parlemen.
“Hari ini kami mengucapkan selamat kepada rakyat Irak atas kemenangan proyek reformasi yang dipimpin Muqtada al-Sadr. Hari ini kami merasa bahwa Irak telah dibebaskan. Kami tidak memiliki perasaan seperti ini sejak 2003. Hari ini, Irak benar-benar terbebas dari korupsi,” kata Fadhil Al Taie, salah seorang pendukung al-Sadr.
Pemimpin itu, yang dikenang karena memimpin pemberontakan terhadap pasukan AS setelah invasi tahun 2003, tampaknya telah meningkatkan jumlah kursi yang diraih partainya di parlemen.
Partai al-Sadr menyatakan meraih 73 kursi, naik dari 54 pada tahun 2018 dan memberi partai itu pengaruh besar dalam pembentukan pemerintahan.
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa PM Nouri al-Maliki menjadi peraih kemenangan terbesar kedua di antara partai-partai Syiah, menurut hasil awal.Kelompok-kelompok Syiah telah mendominasi politik Irak sejak jatuhnya pemimpin Sunni Saddam Hussein pada tahun 2003. [uh/ab]