FBI mengatakan, fihaknya tidak mengensampingkan terorisme dalam penembakan maut di bandara Fort Lauderdale, Florida, Jumat (6/1). Agen FBI George Piro mengatakan Jumat dalam konferensi pers bahwa FBI sedang meninjau setiap petunjuk, termasuk terorisme.
Pejabat penegak hukum yang menahan tersangka mengatakan, dia adalah Esteban Santiago, usia 26 tahun dari Alaska yang tiba di bandara itu, Jumat (6/1) dalam sebuah penerbangan dari Anchorage, kota utama di Alaska.
Dia diduga menembak di bandara, menewaskan lima orang dan mencederai delapan lainnya sebelum ditahan. Piro mengatakan penembak punya pistol semi otomatis.
Tersangka pelaku tunggal ini dilaporkan adalah mantan anggota Garda Nasional yang berdinas di Puerto Rico. Tahun lalu dia secara sukarela mendatangi RS untuk evaluasi kesehatan jiwa. Dia dilaporkan mendengar suara-suara imajiner, beberapa diantaranya menyuruh dirinya masuk ISIS.
Tersangka dilaporkan terbang dari Anchorage ke Fort Lauderdale lewat Minneapolis, Minnesota. Dia diduga memasukkan pistolnya ke dalam kopernya, mengambil kopernya setelah tiba di Florida, dan memuati pistor itu di kamar kecil sebelum menembak para korban.
Presiden Obama mengatakan kepada ABC News Jumat, dirinya sangat terpukul oleh penembakan ini. Ditambahkannya, “tragedi-tragedi seperti ini terlampau sering terjadi selama saya menjabat presiden… Kepiluan, kesedihan, kegoncangan yang dialami korban dan saksi luar biasa,” katanya. [jm]