Pemerintahan Presien Joe Biden menyerukan kepada faksi Republik di Kongres untuk menemukan titik temu mengenai aturan kepemilikan senjata api pasca penembakan massal terbaru yang terjadi di negara bagian Maine pada Rabu (25/10).
Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, merujuk pada pernyataan Ketua DPR Mike Johnson, yang baru terpilih pada Rabu, dan mengatakan siap mencari titik temu dengan pihak eksekutif.
"Sekaranglah saatnya. Sekaranglah waktunya untuk menemukan titik temu. Mari bekerja sama untuk melarang senjata serbu dan magasin berkapasitas tinggi. Mari bekerja sama untuk memberlakukan pemeriksaan latar belakang universal, mewajibkan penyimpanan senjata yang aman, dan menjauhkan senjata dari tangan penjahat dan individu berbahaya yang tidak memiliki urusan dengan senjata perang," ujar Jean-Pierre.
"Presiden akan terus melakukan segala upaya untuk melindungi rakyat Amerika, melindungi komunitas kita, melindungi anak-anak kita. Dan kami mendesak, kami mendesak anggota Kongres dari Partai Republik untuk datang ke meja perundingan, datang ke meja perundingan jika memang ada titik temu pada saat ini."
Aparat berwenang telah melancarkan operasi pencarian besar-besaran untuk menemukan Robert Card, seorang tentara cadangan Angkatan Darat AS, yang melakukan aksi penembakan di sebuah tempat permainan boling dan restoran di Kota Lewiston, Maine.
Sedikitnya 18 orang tewas dan 13 lainnya luka-luka, termasuk empat orang yang berada dalam kondisi kritis. Hingga lebih dari 24 jam sejak insiden terjadi, Card masih buron. Aparat telah memerintahkan seluruh sekolah dan toko di kota itu ditutup, sementara warga diminta untuk tinggal di rumah. [em/ft]
Forum