Sedikitnya 10 orang, termasuk dua anak-anak, tewas dan empat lainnya mengalami luka parah dalam penembakan massal yang terjadi setelah perkelahian meletus di sebuah bar, di sebuah kota di Montenegro bagian barat, pada Rabu (1/1), kata para pejabat. Pelaku penembakan berhasil melarikan diri.
Polisi mengidentifikasi penembak itu sebagai Aco Martinovic yang berusia 45 tahun. Dia membunuh pemilik bar di Kota Cetinje, anak-anak pemilik bar dan anggota keluarganya sendiri, kata Menteri Dalam Negeri Danilo Saranovic dalam sebuah konferensi pers.
“Saat ini, kami fokus untuk menangkapnya,” kata Saranovic kepada para jurnalis.
Polisi mengirim pasukan khusus untuk mencari penyerang di Cetinje, yang terletak sekitar 30 kilometer di barat laut ibu kota, Podgorica. Semua jalan masuk dan keluar kota telah diblokir saat polisi memeriksa jalan-jalan.
Saranovic menggambarkan tersangka sebagai orang yang berbahaya dan mengimbau penduduk untuk tetap berada di dalam rumah.
“Tingkat kemarahan dan kebrutalan menunjukkan bahwa terkadang orang-orang seperti itu ... bahkan lebih berbahaya daripada anggota geng kriminal terorganisasi,” kata Saranovic.
Martinovic berada di bar tersebut sepanjang hari bersama tamu-tamu lain saat perkelahian itu terjadi, kata Komisaris Polisi Lazar Scepanovic.
Dia mengatakan bahwa Martinovic kemudian pulang, kembali dengan membawa senjata dan melepaskan tembakan sekitar pukul 5.30 sore waktu setempat.
“Dia membunuh empat orang” di bar tersebut, sebelum keluar dan kemudian melanjutkan penembakan di tiga lokasi lainnya, kata Scepanovic.
“Dia mencoba membunuh empat orang lainnya, dan kemudian melarikan diri dengan kendaraan yang ia gunakan, yang telah kami temukan.”
Scepanovic mengatakan bahwa tersangka menerima hukuman percobaan pada 2005 karena perilaku kekerasan dan telah mengajukan banding atas hukuman terakhirnya atas kepemilikan senjata ilegal.
Media Montenegro telah melaporkan bahwa tersangka dikenal karena perilakunya yang tidak jelas dan kasar.
Montenegro, negara kecil berpenduduk sekitar 620 ribu orang, dikenal dengan budaya senjatanya dan banyak orang secara tradisional memiliki senjata.
Penembakan pada hari Rabu itu adalah penembakan kedua selama tiga tahun terakhir di Cetinje, bekas ibu kota Montenegro yang bersejarah.
Seorang penyerang juga menewaskan 10 orang, termasuk dua anak-anak, pada Agustus 2022 sebelum dia ditembak dan dibunuh oleh seorang pejalan kaki di Cetinje.
Presiden Jakov Milatovic mengatakan dia “terkejut dan tercengang” oleh tragedi tersebut.
“Alih-alih kegembiraan liburan, kita telah diliputi kesedihan atas hilangnya nyawa yang tidak bersalah,” kata Milatovic di platform media sosial X.
Perdana Menteri Milojko Spajic mendatangi rumah sakit tempat para korban luka dirawat dan mengumumkan tiga hari berkabung.
Dia mengatakan “semua anggota tim polisi” sedang mencari tersangka.
“Ini adalah tragedi mengerikan yang telah memengaruhi kita semua,” kata Spajic. [ns/uh]
Forum