Majelis Nobel di Institut Karolinska, Swedia, mengumumkan hari Senin (6/10), ketiga ilmuwan tadi berhasil menjawab persoalan tentang bagaimana otak memetakan ruang dan memungkinkan manusia bergerak menempuh berbagai lingkungan yang pelik.
O'Keefe menemukan mekanisme pemetaan pada tahun 1971 dengan mengamati cara sel-sel syaraf tertentu menjadi aktif dalam otak seekor tikus, apabila tikus tadi berada di dalam satu bagian sebuah ruang, dan bagaimana sel-sel syaraf lainnya menjadi aktif pada bagian ruang yang lain.
Pada tahun 2005, pasangan suami-isteri Moser, mengidentifikasi tipe lain sel di dekat bagian dari otak seekor tikus yang menciptakan sebuah sistem perkotakan dan yang menghubungkan sel-sel pemetaan dalam membentuk sistem pemosisian otak.
Penelitian lebih jauh telah membuktikan bahwa jenis sel-sel yang sama semacam ini ada dalam otak manusia.