Seorang pengacara Amerika terkenal, Alan Dershowitz, dalam suatu wawancara hari Kamis (30/3) mengatakan bahwa Presiden Donald Trump berbicara kepadanya dengan “jelas” mengenai solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina. Ini menunjukkan adanya pergeseran sikap Trump.
Trump bulan lalu mendobrak kebijakan yang telah lama dianut Amerika, sewaktu ia tidak memberi dukungan jelas bagi suatu negara Palestina yang merdeka, dengan mengatakan bahwa ia akan mendukung kebijakan satu negara bagi konflik tersebut.
“Saya sedang mengkaji solusi dua negara dan satu negara, dan saya suka solusi yang dikehendaki oleh kedua pihak,” kata Trump dalam konferensi pers bulan lalu di Gedung Putih bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Tetapi Dershowitz, seorang Yahudi yang juga dekat dengan perdana menteri Israel, mengatakan kepada Radio Militer Israel, ia membahas masalah itu dengan Trump dalam pertemuan pada 18 Maret lalu, dan bahwa Trump mendukung solusi dua negara dalam perbincangan mereka.
Ia menambahkan Trump sangat ingin mengirim pesan bahwa ia benar-benar menghendaki suatu perjanjian perdamaian dan yakin bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga ingin mencapai kesepakatan itu.
Nabil Shaath, penasihat luar negeri Abbas, mengukuhkan bahwa Abbas ingin mencapai perjanjian perdamaian dengan Israel dan bahwa itu penting sekali karena Trump dilaporkan menyatakan dukungan bagi solusi dua negara. Kantor Netanyahu dan Kementerian Luar Negeri menolak mengomentari wawancara Dershowitz itu. [uh/lt]
