Sebuah pengadilan di provinsi Hunan, China selatan, hari Senin menempatkan aktivis HAM Taiwan Lee Ming-che di samping seorang warga China, Peng Yuhua, dalam sidang di mana keduanya mengaku bersalah atas tuduhan menghasut subversi negara.
Namun para analis di luar China mencelanya sebagai "lelucon" atau "satu lagi pertunjukan sidang pengadilan," dan mengatakan bahwa pengadilan di Hunan itu hanya menyoroti perbedaan besar dalam tingkat demokratisasi dan peraturan hukum antara Taiwan dan China.
Mereka meminta pihak berwenang China agar segera membebaskan Lee sementara pengadilan China itu menuntaskan sidang selama empat jam pada hari Senin dengan mengumumkan pengadilan akan mencapai keputusan di kemudian hari.
Berdasarkan hukum internasional, China seharusnya tidak mengadili Lee karena dia adalah warga negara Taiwan, dan tentu saja memiliki ideologi politik yang berbeda. Beijing menganggap Taiwan sebagai wilayah yang memberontak, meskipun Republik Rakyat China tidak pernah memerintah pulau tersebut. [as]