Pengadilan Tinggi London menolak petisi untuk menangguhkan ekspor senjata Inggris ke Israel, kata pengacara penggugat pada Selasa (20/2).
Koalisi kelompok advokasi hukum telah meminta Pengadilan Tinggi pada Januari agar mempercepat peninjauan kembali keputusan pemerintah Inggris untuk tetap menjual komponen dan senjata militer ke Israel.
Kriteria perizinan strategis Inggris menyatakan bahwa senjata tidak boleh diekspor jika terdapat risiko yang jelas bahwa senjata tersebut dapat digunakan dalam pelanggaran hukum kemanusiaan internasional.
Penggugat pengadilan, yang dipimpin organisasi HAM Palestina Al-Haq dan mencakup Global Legal Action Network (GLAN), berpendapat bahwa pemerintah mengabaikan aturan yang dibuat sendiri dalam konflik Gaza.
Namun pengadilan memutuskan menolak tindakan tersebut, kata para pengacara dalam pernyataan kepada kantor berita AFP pada Selasa. Tim pengacara menyatakan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Kelompok-kelompok pro-Palestina telah mengajukan beberapa kasus ke pengadilan, berupaya menghentikan ekspor senjata ke Israel di tengah meningkatnya jumlah korban jiwa di Jalur Gaza.
Pertengahan bulan ini, Pengadilan Banding di Den Haag memutuskan bahwa Belanda harus berhenti mengirimkan suku cadang jet tempur F-35 yang digunakan Israel di Jalur Gaza karena ada “risiko yang jelas” bahwa pesawat itu akan melanggar hukum kemanusiaan internasional. [ka/jm]
Forum