Argumentasi penutup disampaikan hari Senin (14/12) dalam persidangan salah satu dari enam petugas polisi Baltimore yang didakwa atas kematian Freddie Gray, pemuda kulit hitam yang cedera fatal dalam tahanan polisi pada bulan April.
Jaksa mengatakan kegagalan petugas polisi William Porter membantu Freddie Gray, menjadikan mobil van polisi sebagai "peti mati beroda."
Freddie Gray menderita cedera tulang belakang ketika diangkut dalam sebuah mobil van polisi dalam keadaan diikat dan diborgol.
Jaksa mengatakan William Porter, yang juga berkulit hitam, tidak mengenakan sabuk pengaman pada Freddie Gray dan mengabaikan permintaannya untuk bantuan medis.
Pengacara mengatakan Porter membantu Gray duduk di bangku mobil van dan mengabaikan permintaannya untuk bantuan dari petugas lainnya.
Porter terancam dakwaan pembunuhan tidak disengaja, penyerangan tingkat-dua, dan ancaman bertindak sembrono dan melakukan kesalahan.
Para petugas lainnya - tiga kulit putih dan tiga kulit hitam, termasuk satu perempuan - semua terancam dakwaan mulai dari serangan tingkat dua hingga pembunuhan tingkat dua.
Freddie Gray ditangkap di jalan di Baltimore tanggal 12 April, dalam kasus yang masih diperdebatkan. Beberapa petugas polisi mengatakan ia membawa pisau, tapi jaksa mengatakan tidak ada dasar hukum untuk menahannya. Laki-laki berusia 25-tahun itu meninggal di rumah sakit seminggu kemudian akibat cedera tulang belakang yang dideritanya ketika diborgol dan diikat di dalam sebuah kendaraan polisi.
Kematiannya memicu ketegangan antara polisi Baltimore dan masyarakat miskin yang telah lama berlarut-larut di kota yang sebagian besar penduduknya berkulit hitam – puncaknya adalah kerusuhan dan penjarahan yang mengakibatkan ratusan toko rusak dan pemberlakukan jam malam di seluruh kota. [zb/ii]