Sebuah pengadilan di Rusia, Selasa (16/4), membebaskan secara bersyarat seorang mahasiswi Moskow yang dipenjarakan karena berusaha bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah.
Pengadilan di baratlaut Rusia itu memenuhi permohonan Varvara Karaulova untuk mengurangi hukuman penjaranya selama satu tahun 10 hari. Mahasiswi Moscow State University berusia 23 tahun itu sebelumnya dihukum 4 tahun penjara pada Desember 2016. Ia ditangkap di Turki, di mana ia sedang berusaha menyeberangi perbatasan menuju Suriah, setelah ayahnya mengajukan laporan orang hilang.
Sedikitnya 4.000 warga negara Rusia, umumnya dari kawasan-kawasan yang mayoritas penduduknya Muslim, pergi ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan ISIS. Kelompok teroris itu memang sering merekrut para pendukungnya dari kawasan-kawasan miskin di Kaukasus Utara.
Karaulova sendiri merupakan pengecualian. Keluarganya bukan Muslim dan termasuk kelompok kelas menengah. Namun rupanya, mahasisi jurusan filsafat itu jatuh cinta pada seorang pria yang ditemuinya secara online dan ingin menikahinya di Suriah. Karoulova pun memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Dalam pengakuannya di pengadilan, Karaulova menyatakan ia tidak setuju dengan ideologi radikal yang dianut pria yang dicintainya. Ia mengakui, perjalanannya ke Turki merupakan hal terbodoh yang pernah dilakukan seumur hidupnya.
Ayahnya, Pavel Karaulova, yang menghadiri sidang di Vologdan, mengatakan, ia sangat gembira dengan keputusan pengadilan. Ia berharap putrinya bisa kembali melanjutkan pendidikannya. Vravara Karaulova sendiri telah dikeluarkan dari universitas tempatnya mengenyam pendidikan selama ini menyusul pemenjaraannya itu. (ab)