Pengadilan di Zimbabwe hari Rabu (5/8) setuju memundurkan dimulainya sidang terhadap pemburu yang membantu seorang warga Amerika membunuh singa bernama Cecil bulan lalu.
Sidang itu sedianya dimulai hari Rabu, tetapi pengacara yang mewakili Theo Bronkhorst meminta pengadilan agar memberi tambahan waktu supaya ia bisa mempersiapkan pembelaan. Pengadilan mengabulkan permintaannya dan sidang ditundahingga 28 September.
Bronkhorst adalah pemandu bagi Walter Palmer, dokter gigi dari Minnesota, Amerika, yang menembak Cecil. Menurut pihak berwenang, penembakan itu ilegal karena terjadi di luar Huange National Park. Kedua laki-laki itu membantah berbuat salah.
Zimbabwe sedang mengupayakan ekstradisi Palmer, yang tidak tampak di depan umum sejak pembunuhan Cecil diketahui umum.
Singa berambut hitam itu adalah daya tarik terkenal di taman itu. Ia berkalung pelacak sebagai bagian kajian Oxford University. Menurut pihak berwenang, pemburu memikat Cecil agar keluar dari taman dan membunuhnya di luar batas-batas taman dengan panah kemudian pistol. Hewan yang berada di luar taman bisa diburu secara ilegal.
Pembunuhan itu menuai kecaman internasional.
Awal pekan ini, tiga maskapai besar Amerika - Delta Air Lines, American Airlines dan United Airlines - menanggapi dengan melarang pengiriman piala berburu, menambah larangan serupa yang diberlakukan Emirates dan South African Airways. Maskapai-maskapai itu melarang pengiriman piala berburu singa, macan tutul, gajah, badak dan kerbau.