Warga Indonesia di Amerika Serikat merayakan Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia dengan berbagai kegiatan. Pada perayaan tahun ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Amerika Serikat untuk pertama kalinya memberikan penghargaan khusus kepada penggiat seni budaya yang ikut mengharumkan nama bangsa di Amerika.
Upacara bendera, lomba-lomba dan panggung hiburan diselenggarakan warga Indonesia di berbagai kota Amerika bekerja sama dengan konsulat, sebagaimana di Los Angeles, New York dan Kedutaan Besar RI di Washington DC.
Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Mahendra Siregar, Sabtu, 17 Agustus 2019, untuk pertama kalinya memberikan kategori penghargaan baru bidang seni dan budaya. Penghargaan tersebut diberikan kepada tiga orang dan kelompok-kelompok penggiat budaya di Amerika Serikat.
Duta Besar Mahendra Siregar mengatakan ide pemberian penghargaan ini berasal dari masyarakat.
“Sebenarnya merupakan kesadaran dan apresiasi kita sendiri yang sudah kita rasakan, karena banyak yang dilaksanakan oleh kelompok-kelompok seni dan perupa kita yang begitu luar biasa perjuangannya, upayanya, langkah-langkahnya yang sebenarnya kita sangat hargai tetapi terkadang mungkin kita lalaikan. Apresiasi yang besar itu tidak kita ejawantahkan dalam langkah yang kongkrit,” jelasnya.
Penghargaan Ambassador’s Excellence Award in Art and Culture diberikan kepada I Nyoman Suadin, Clare Selgin Wolfowitz, dan Muryanto.
I Nyoman Suadin, seniman dan pelatih Gamelan Bali yang mengajar kesenian Bali di berbagai universitas di Amerika. Ia juga pelatih gamelan Bali di KBRI Washington DC.
Clare Selgin Wolfowitz, perempuan Amerika yang memperoleh penghargaan karena atensi dan dukungannya pada seni dan budaya Indonesia. Namanya tidak asing di kalangan seniman Indonesia di Amerika. Mantan istri Duta Besar Amerika untuk Indonesia ini, masih aktif terlibat dalam kegiatan seni budaya Indonesia, terutama untuk tari dan gamelan Jawa. Ibu Clare demikian ia biasa dipanggil, mengatakan “Indonesia memiliki banyak kelompok budaya independen di Amerika dan merupakan kehormatan menjadi bagian dari acara ini”.
Muryanto, meraih penghargaan karena dedikasinya dalam pengembangan gamelan Jawa. Ia sudah mengajar gamelan secara aktif di KBRI di Washington DC sejak tahun 1994, juga mengajar di beberapa universitas di Amerika. Muryanto mengatakan sangat gembira mendapat penghargaan ini, karena untuk pertama kalinya disampaikan kepada masyarakat umum, setelah upacara detik-detik kemerdekaan, Sabtu, 17 Agustus 2019 di Kediaman Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Wisma Indonesia, di jalan Tilden, Washington DC. Ia mengharapkan minat warga asing terhadap gamelan, akan memberi kebanggaan tersendiri bagi orang Indonesia.
“(Karena) Gamelan sekarang bukan hanya milik Indonesia. Saya berharap semoga kesenian kita, tetap bertahan, maju, lancar dan bisa berkembang di Amerika ini,” harap Muryanto.
IKPA, Rumah Gadang USA, House of Angklung, Singo Lodoyo USA, Rumah Indonesia, Saroha USA, Gamelan Bali KBRI, Gamelan Jawa KBRI, Santi Budaya Indonesian Performing Arts, Pesona Irama Washington, D.C. dan Keroncong Rumput, adalah kelompok-kelompok yang turut memperoleh sertifikat apresiasi seni dan budaya.
Pada kategori pendidikan yang rutin di berikan setiap tahun, penghargaan jenjang perguruan tinggi diberikan kepada Gian Afrisando Pujakusuma mahasiswa doktoral sekaligus artis musisi dan komposer di Universitas Minnesota, Dr. I Made Subagiarta dokter muda asal Bali yang sedang menempuh pendidikan tinggi master di Harvard Medical School dan Valentino Sudaryo mahasiswa S1 di MIT jurusan Bio Engineering. Masing masing peraih penghargaan jenjang ini mendapat dana $1.000.
Duta Besar Mahendra Siregar mengatakan menyambut inisiatif untuk penghargaan di bidang-bidang lain. "Jadi apapun itu kreasinya, kreativitasnya, kontribusinya kami sangat terbuka untuk melakukan langkah-langkah yang serupa atau bahkan lebih baik lagi ke depan." [my/jm]