Seorang pejabat tinggi dewan pemilih Venezuela mengatakan penghitungan suara dari Pemilihan Presiden Minggu lalu tidak dimaksudkan untuk merevisi hasil pemilihan dan memperingatkan agar rakyat tidak memiliki harapan yang keliru.
Namun, Wakil Presiden dewan pemilihan, Sandra Oblitas mengatakan bahwa hanya Mahkamah Agunglah yang dapat mengubah hasil pemilu.
Pernyataannya yang membuat bingung pada hari Sabtu itu menunjukkan kesulitan yang dihadapi kandidat oposisi Henrique Capriles, yang mengklaim pemilu itu telah dicurangi oleh orang yang ditunjuk mendiang Hugo Chavez sebagai penggantinya, Nicolas Maduro.
Penghitungan terhadap 46 persen suara yang tidak diteliti pada malam pemilihan itu akan dimulai pekan depan. Hasil resmi menunjukkan Maduro menang dengan keunggulan 260 ribu suara dari 14.9 juta suara yang masuk.
Maduro yang dilantik hari Jumat, melewatkan sebagian besar hari Sabtu bersama dengan presiden Nikaragua dan Kuba. Ia menulis dalam Twitternya bahwa ia membahas berbagai rencana bagi masa depan negaranya bersama mereka.
Namun, Wakil Presiden dewan pemilihan, Sandra Oblitas mengatakan bahwa hanya Mahkamah Agunglah yang dapat mengubah hasil pemilu.
Pernyataannya yang membuat bingung pada hari Sabtu itu menunjukkan kesulitan yang dihadapi kandidat oposisi Henrique Capriles, yang mengklaim pemilu itu telah dicurangi oleh orang yang ditunjuk mendiang Hugo Chavez sebagai penggantinya, Nicolas Maduro.
Penghitungan terhadap 46 persen suara yang tidak diteliti pada malam pemilihan itu akan dimulai pekan depan. Hasil resmi menunjukkan Maduro menang dengan keunggulan 260 ribu suara dari 14.9 juta suara yang masuk.
Maduro yang dilantik hari Jumat, melewatkan sebagian besar hari Sabtu bersama dengan presiden Nikaragua dan Kuba. Ia menulis dalam Twitternya bahwa ia membahas berbagai rencana bagi masa depan negaranya bersama mereka.
