Dokter Anthony Fauci dari Lembaga Kesehatan Nasional Amerika yang mendanai penelitian mengenai pengobatan dini HIV mengatakan, “Banyak penelitian menunjukkan semakin dini pengobatan dilakukan, semakin baik bagi orang yang tertular. Penelitian ini menunjukkan bukan hanya baik bagi orang yang tertular, tetapi juga menghindarkan orang itu dari menularkannya kepada pasangan mereka.”
Para peneliti tidak bisa mengatakan apakah hasilnya akan sama pada laki-laki yang berhubungan intim dengan sesama jenis. Kebanyakan pasangan dalam penelitian ini adalah heteroseksual.
Penelitian ini dilakukan di Botswana, Brazil, India, Kenya, Malawi, Afrika Selatan, Amerika dan Zimbabwe dengan melibatkan hampir dua ribu pasangan yang dibagi dalam dua kelompok.
Dalam kelompok pertama, laki-laki atau perempuan pengidap HIV minum tiga obat antiretroviral segera setelah ketahuan mengidap virus itu. Dalam kelompok kedua, pasangan-pasangan yang tertular baru minum obat setelah gejala AIDS mulai nampak.
Para peneliti itu mengatakan kedua kelompok diberi pengobatan dan penyuluhan yang sama, termasuk informasi tentang hubungan intim yang aman, pemberian kondom cuma-cuma dan tes HIV teratur.
Dokter Fauci mengatakan pengobatan dini mengurangi penularan HIV sebesar 96 persen kepada orang sehat yang pasangannya mengidap HIV. “Ini adalah bukti kuat yang harus menjadi pemikiran dan pedoman serta kebijakan global WHO, UNAIDS, dan organisasi-organisasi internasional lainnya yang membantu menyediakan obat di dunia berkembang,” ujar Dokter Fauci.
Obat antiretroviral mengganyang virus. Tapi, sekali memulai pengobatan, pasien harus melakukannya sepanjang hidupnya.