Penguasa militer Mesir, panglima angkatan bersenjata Hussein Tantawi, telah menolak peletakan jabatan wakil perdana menteri negara itu setelah bentrokan kekerasan antara pasukan keamanan dan Kristen Koptik yang menewaskan 26 orang.
Hazem El-Beblawi mengajukan maksudnya untuk keluar dari Kabinet hari Selasa, dengan alasan “pelanggaran besar keamanan dan keselamatan masyarakat” setelah kekerasan hari Minggu. Beblawi juga memegang jabatan menteri keuangan, dan saat ini sedang melakukan pembicaraan dengan Arab Saudi dan Persatuan Emirat Arab untuk memperoleh pinjaman lima milyar dolar.
Media Mesir mengutip Tantawi mengatakan keadaan Mesir saat ini tidak memungkinkan peletakan jabatan itu diterima.
Kerusuhan hari Minggu mulai setelah lebih dari 1.000 orang kaum Kristen berpawai ke gedung televisi negara di Kairo untuk memrotes serangan baru-baru ini oleh kaum radikal Islamis terhadap gereja Koptik di selatan negara itu. Dewan militer yang berkuasa di Mesir telah memerintahkan pemerintah untuk menyelidiki kekerasan tersebut.
Berbicara melalui telepon hari Selasa dengan menteri Luar Negeri Mohamed Kamel Amr, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan Amerika Serikat mendukung penyelidikan itu, dan meminta kepada pemerintah Mesir agar menjamin hak kebebasan beragama dan berkumpul dengan damai. Dia mengatakan Amerika sangat prihatin akan kekerasan itu dan mendesak pemerintah agar mengakhiri peradilan militer bagi kaum sipil.