Bentrokan di perbatasan antara pasukan keamanan Turki dan pasukan Kurdi yang sedang memerangi kelompok ISIS membuat jumlah pengungsi Suriah yang lari ke Turki meningkat drastis, dan hari Minggu (21/9) jumlahnya mencapai lebih dari 100 ribu orang.
Kepala Badan Urusan Bencana Turki (AFAD) Fuat Oktay mengatakan jumlah pengungsi itu terkait dengan masuknya warga Suriah yang semula tinggal dekat kota perbatasan Kobani.
Badan Urusan Pengungsi PBB UNHCR Minggu pagi mengatakan sekitar 70 ribu warga Suriah telah masuk ke Turki dalam 24 jam terakhir dan UNHCR bersiap menghadapi kedatangan ratusan ribu pengungsi lainnya.
Bentrokan hebat terjadi antara kelompok ekstrimis ISIS dan para pejuang Kurdi hari Minggu, beberapa mil dari kota Kobani – yang juga dikenal sebagai Ayn Arab. Menurut Nasser Haj Mansour – seorang pejabat di kantor pertahanan Kurdi di Suriah, ISIS membombardir warga kota itu dengan serangan tank, artileri dan peluncur roket.
Membanjirnya jumlah pengungsi membuat Turki menutup pos perbatasannya di Kucuk Kendirciler – sebuah desa kecil yang terletak sekitar 2 kilometer dari Kobani – bagi warga Kurdi-Turki, dengan alasan khawatir pejuang-pejuang Kurdi akan masuk ke Suriah.
Kelompok Pemantau HAM Suriah di Inggris mengatakan ISIS telah menguasai 64 desa di Suriah Utara sejak pertempuran pecah Rabu pagi. Ditambahkan, ISIS telah mengeksekusi 11 warga sipil – termasuk dua anak laki-laki – dan nasib 800 warga Kurdi di desa-desa lainnya masih belum diketahui.