Penjabat Menteri Pertahanan AS Pat Shanahan mengatakan, Kamis (30/5), ia tidak mengotorisasi dan bahkan tidak tahu bahwa ada perintah dari Gedung Putih untuk menyembunyikan kapal perang AS "USS John S. McCain" ketika Presiden Donald Trump berkunjung ke Jepang.
"Saya tidak akan menghina kenangan pahlawan hebat seperti Senator John McCain," kata Shanahan kepada wartawan yang melakukan perjalanan bersamanya dalam sebuah pesawat militer AS ke Singapura. Ia juga mengatakan, tidak akan meremehkan awak kapal itu.
Dalam kunjungannya ke Indonesia sebelumnya pada hari yang sama, Shanahan mengatakan kepada wartawan, ia baru mengetahui kabar itu Kamis pagi saat membaca berita. Ia mengatakan telah memerintahkan kepala stafnya untuk menyelidiki.
Sebuah email yang dilihat VOA menunjukkan adanya pembicaraan mengenai "USS John S. McCain" antara Kantor Urusan Militer Gedung Putih dan Armada ke-7 Angkatan laut AS menjelang lawatan Trump. Intinya perbincangan itu meminta agar kapal perusak itu disembunyikan.
Dalam cuitannya, Kamis (30/5), Trump mengungkapkan ia tidak diinformasikan mengenai kontroversi terkait USS John S. McCain selama kunjungannya ke Jepang.
The Wall Street Journal pertama kali melaporkan, perintah menyembunyikan USS John S McCain itu berasal dari Trump.
Trump sering terlibat pertikaian dengan McCain semasa hidupnya. Mendiang senator Partai Republik itu pernah menjadi kandidat presiden dari partainya pada pemilu 2008. McCain sendiri merupakan tokoh Partai Republik yang sangat berpengaruh.
Penamaan USS McCain awalnya ditujukan untuk menghormati ayahnya yang juga senator dan kakeknya, keduanya adalah laksamana Angkatan Laut AS, namun kini ditujukan untuk menghormati ketiganya. [ab]