Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah memerintahkan kapal selam yang dipersenjatai rudal ke Timur Tengah dan meminta kapal induk USS Abraham Lincoln untuk berlayar lebih cepat ke wilayah tersebut, Departemen Pertahanan mengatakan pada hari Minggu (11/8).
Langkah itu dilakukan ketika AS dan para sekutunya mendesak Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang dapat membantu meredakan peningkatan ketegangan di wilayah tersebut pascapembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan seorang komandan senior Hizbullah di Beirut.
Para pejabat telah mewaspadai serangan balasan dari Iran dan Hizbullah atas pembunuhan itu dan AS telah meningkatkan kehadirannya di kawasan.
Mayor Jenderal Pat Ryder, sekretaris pers Pentagon, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Austin telah berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant sebelumnya di hari yang sama dan menegaskan kembali komitmen Amerika "untuk mengambil setiap langkah yang memungkinkan untuk membela Israel dan mencatat penguatan postur dan kemampuan pasukan militer AS di seluruh Timur Tengah sehubungan dengan meningkatnya ketegangan regional."
USS Lincoln, yang telah berada di Asia Pasifik, telah diperintahkan ke wilayah tersebut untuk menggantikan kapal induk USS Theodore Roosevelt, yang dijadwalkan kembali ke AS dari Timur Tengah. Pekan lalu, Austin mengatakan bahwa USS Lincoln akan tiba di area Komando Pusat pada akhir bulan.
Pada hari Minggu, tidak jelas apa maksud dari perintah terbarunya itu, atau seberapa cepat Lincoln akan meluncur ke Timur Tengah. Kapal induk ini memiliki jet tempur F-35 dan pesawat tempur F/A-18.
Ryder juga tidak mengatakan seberapa cepat kapal selam berpeluru kendali USS Georgia akan sampai ke wilayah tersebut. Dia mengatakan bahwa Austin dan Gallant juga membahas operasi militer Israel di Gaza dan pentingnya mengurangi bahaya bagi warga sipil.
Percakapan melalui telepon itu dilakukan sehari setelah serangan udara Israel menghantam sebuah sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan di Gaza pada Sabtu pagi (10/8), menewaskan sedikitnya 80 orang dan melukai hampir 50 orang lainnya, kata otoritas kesehatan Palestina. Ini adalah salah satu serangan paling mematikan dalam perang Israel-Hamas yang telah berlangsung selama 10 bulan. [th/uh]
Forum