Amerika Serikat melipatgandakan jumlah pasukannya di Suriah untuk menghadapi kelompok ISIS sebelum pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad digulingkan, kata Pentagon pada Kamis (19/12).
AS sebelumnya mengatakan bahwa 900 tentara berada di Suriah. Akan tetapi, Mayjen Pat Ryder, sekretaris pers Pentagon, mengumumkan bahwa sebanyak 2.000 tentara telah berada di sana selama beberapa waktu terakhir.
“Pasukan-pasukan itu, yang mereka lakukan selama ini semuanya berfokus pada misi mengalahkan ISIS. Dan sekali lagi, pasukan inti yang berjumlah 900 – sekitar 900 – mereka akan menjadi (tentara) yang dikerahkan untuk jangka Panjang, untuk 9 sampai 12 bulan, sepemahaman saya, dibandingkan pasukan sementara, yang akan dirotasi setiap 30 hingga 90 hari.”
Pentagon telah ditanyai berulang kali selama beberapa hari dan minggu terakhir tentang kehadiran AS di Suriah, tapi tidak pernah mengungkapkan peningkatan jumlah tentara secara signifikan tersebut. Ryder mengatakan bahwa pasukan tambahan itu telah berada di Suriah “minimal selama beberapa bulan – sudah berlangsung cukup lama.”
Ia mengatakan kepada wartawan bahwa peningkatan jumlah pasukan tersebut bersifat sementara dan keberadaan mereka di sana untuk menambah kekuatan operasi AS melawan kelompok ISIS. Ia mengatakan, pasukan konvensional dan operasi khusus Angkatan Darat AS merupakan bagian terbesar dari pasukan tambahan tersebut.
Sejak jatuhnya Assad dua minggu lalu, Presiden-terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa dia tidak mendukung pasukan AS untuk terlibat lebih jauh di Suriah. [rd/jm]
Forum