Tautan-tautan Akses

Penutupan Sebagian Pemerintah Amerika Mulai Sabtu Pagi


Gedung Capitol di Washington DC, terlihat pada hari pertama penutupan pemerintah setelah mayoritas anggota Senat AS menolak rancangan pendanaan, Sabtu, 20 Januari 2018.
Gedung Capitol di Washington DC, terlihat pada hari pertama penutupan pemerintah setelah mayoritas anggota Senat AS menolak rancangan pendanaan, Sabtu, 20 Januari 2018.

Penutupan sebagian pemerintah Amerika mulai Sabtu pagi (20/1) setelah rancangan pendanaan terhambat dalam Senat. Wewenang pendanaan mencapai tenggat waktu Jumat tengah malam waktu Washington, yang mengharuskan penghentian fungsi-fungsi yang dianggap kurang penting.

Para Senator melanjutkan perdebatan Sabtu sore (20/1) mengenai rancangan pendanaan sementara yang akan mendanai pemerintah sampai akhir tanggal 8 Februari. Namun, Senator dari partai Demokrat Tammy Baldwin, menentang rentetan rancangan pendanaan sementara yang terus-menerus, dengan mengatakan ini hanya menangguhkan permasalahan dan gagal melakukan tugas bagi rakyat Amerika.”

Hari Jumat (19/1), beberapa anggota fraksi Republik bergabung dengan hampir semua anggota fraksi Demokrat menentang rancangan pendanaan itu, yang memerlukan dukungan 60 persen anggota Senat untuk lolos dalam majelis Senat yang beranggotakan 100 orang itu.

Hasil tersebut menimbulkan pembicaraan yang marah di antara para Senator di dalam dan luar ruang majelis Senat, yang berusaha mencapai persetujuan kedua fraksi pada menit terakhir untuk memulai kembali arus dana federal.

Gedung Putih segera menanggapi kegagalan mencapai persetujuan pendanaan dalam Senat. Gedung Putih mengatakan dalam pernyataan bahwa fraksi Demokrat adalah penghambat penyelesaian dan menyalahkan mereka atas apa yang disebutnya “Penutupan Schumer” dan menuduh fraksi Demokrat lebih mementingkan imigran illegal daripada warga Amerika yang sah. Pernyataan itu mengatakan “ketika fraksi Demokrat mulai membayar operasi angkatan bersenjata dan petugas pertolongan pertama kami akan membuka kembali perundingan mengenai reformasi imigrasi."

Presiden Donald Trump, melalui akun twitternya, Sabtu pagi (20/1), mengatakan, “Demokrat jauh lebih mengutamakan imigran gelap daripada militer kita yang agung atau keselamatan di perbatasan selatan yang berbahaya. Mereka sebenarnya dapat dengan mudah mencapai persetujuan tetapi sebaliknya memutuskan untuk bermain politik penutupan pemerintah.”

Para tokoh fraksi Republik dalam DPR mengutarakan pernyataan yang serupa dengan Gedung Putih. [gp]

XS
SM
MD
LG