Seorang penyelidik hak asasi manusia untuk PBB telah menyatakan terkejut atas eksekusi Sabtu (25/10) atas seorang perempuan Iran yang dinyatakan bersalah membunuh seorang pria yang dilaporkan berusaha memperkosanya.
Penyelidik khusus mengenai Iran, Ahmed Shaheed, mengatakan kepada wartawan Senin bahwa ia telah mengemukakan keprihatinannya kepada pemerintah Iran mengenai kasus Reyhaneh Jabbari tetapi belum menerima jawaban yang memuaskan mengenai hal-hal yang diangkatnya, yang pada dasarnya keadilan persidangan yang dijalani perempuan itu.
Tanggapan Shaheed dikeluarkan sehari sebelum ia mengajukan laporan mengenai Iran kepada komisi hak asasi manusia Majelis Umum.
Ia mengatakan ia mengamati peningkatan eksekusi dalam satu tahun ini.
Shaheed mengatakan paling sedikit 852 orang, termasuk delapan orang remaja, telah dieksekusi sejak Juni 2013.
Ia juga mengamati kisaran pelanggaran yang meluas yang menjadi alasan untuk menghukum mati orang, termasuk kejahatan ekonomi dan politik.
Shaheed juga mengecam keadaan kebebasan informasi di Iran. Ia mengatakan kira-kira 35 orang wartawan sedang ditahan di negara itu.