Geng-geng penyelundup di Meksiko memotong "tembok pembatas" yang sedang dibangun Presiden AS Donald Trump. Trump mengklaim pembatas yang dibangun di sepanjang perbatasan AS-Meksiko untuk mencegah masuknya migran dan narkoba itu "tak bisa ditembus" .
Tapi Trump mengatakan dia tidak khawatir.
"Kita punya pembatas yang sangat kuat," katanya kepada wartawan pada Sabtu (2/11) di Gedung Putih. "Tapi sekuat-kuatnya memang tetap bisa ditembus. Tapi ada banyak orang mengawasi. Bagian yang dipotong bisa dengan mudah diperbaiki. Salah satu alasan kita mendirikan seperti itu adalah karena mudah diperbaiki. Tinggal pasang bagian yang baru."
Trump menyampaikan pendapatnya setelah The Washington Post melaporkan bahwa geng-geng telah berulangkali menggergaji pembatas dalam beberapa bulan belakangan, menggunakan gergaji listrik seharga sekitar AS$100 dolar atau sekitar Rp 1,4 juta.
Apabila dilengkapi dengan pisau khusus, gergaji itu bisa memotong tonggak baja dan beton dalam beberapa menit, kata para petugas perbatasan.
Setelah tonggak dipotong, para migran dan penyelundup bisa menyelinap masuk ke AS. Belum jelas berapa sering insiden itu terjadi. [vm/ft]