Penyelundup manusia dilaporkan menawarkan Selandia Baru sebagai pintu belakang untuk masuk ke Australia, kata Menteri Perlindungan Perbatasan Australia Peter Dutton, Senin (7/5).
Dutton dikutip oleh kantor berita Associated Press mengatakan hal ini setelah para pejabat Malaysia menahan sebuah kapal yang mengangkut lebih dari 130 warga Sri Lanka di lepas pantai negara bagian Johor.
Kepala polisi Malaysia Mohammad Fuzi Harun mengatakan pencari suaka itu terdiri dari 98 laki-laki, 24 perempuan, empat anak laki-laki dan lima anak perempuan.
Menteri Perlindungan Perbatasan Australia Peter Dutton memuji para pejabat Malaysia yang menangkap kapal tersebut karena telah “menghentikan operasi penyelundupan manusia yang sangat canggih” ke Selandia baru atau Australia.
Warga Sri Lanka itu diangkut dengan sebuah kapal tanker yang sudah dimodifikasi untuk membawa manusia.
“Tampaknya ada orang yang mengatakan kepada para pencari suaka itu bahwa mereka akan dibawa ke Selandia Baru,” kata Dutton. Karena eratnya hubungan Australia dengan Selandia baru, orang-orang yang tiba di Selandia Baru langsung bisa minta visa masuk ke Australia.
Australia telah menghentikan arus pencari suaka yang berusaha masuk ke negara itu dengan kapal-kapal penangkap ikan yang berangkat dari beberapa pelabuhan kecil di Indonesia.
Australia telah membayar dua negara Pasifik, Nauru dan Papua Nugini, supaya mau menerima pencari suaka dari Asia, Timur Tengah dan Afrika. [ii]