Seorang laki-laki Uzbek yang melakukan serangan berdarah di Stockholm tahun lalu telah menyatakan kesetiaan kepada kelompok ISIS dalam video, dan menulis bahwa ia ingin “menakut-nakuti orang kafir dan meninggalkan gaya hidup mereka,” demikian ujar jaksa hari Selasa (13/2) ketika dimulainya sidang pengadilan.
Rakhmat Akilov dihadirkan di pengadilan distrik Stockholm karena menabrakkan sebuah truk curian ke kerumunan massa di ibukota Swedia itu tahun lalu, menewaskan lima orang dan melukai 14 lainnya, karena ia ingin menghukum Swedia yang telah bergabung dengan pasukan koalisi melawan ISIS.
Akilov didakwa dengan pasal pembunuhan dan percobaan pembunuhan terkait teror. Jaksa penuntut mendesak agar ia dijatuhi hukuman seumur hidup dan diekstradisi dari Swedia.
Baca juga: Swedia Dakwa Pria Uzbekistan Lakukan Tindak Terorisme di Stockholm
Akilov, yang telah mengakui penyerangan itu, mengenakan borgol ketika memasuki ruang sidang dengan tingkat pengamanan sangat tinggi itu. Laki-laki yang hari Rabu (14/2) ini berusia 40 tahun, dilahirkan di Uzbekistan dan bekerja disana sebagai pekerja bangunan. Ia datang ke Swedia tahun 2014 dan mengajukan permohonan suaka, dengan mengklaim bahwa ia telah dipersekusi. Permohonan itu ditolak dan ia diperintahkan meninggalkan Swedia pada Desember 2016.
Sebaliknya ia malah melakukan gerakan di bawah tanah, menghindari upaya otorita berwenang untuk melacaknya. Badan intelijen Swedia mengatakan tidak ada indikasi bahwa ia merencanakan sebuah serangan.
Di dalam ruang sidang, Akilov menatap sebuah layar dimana diputar rekaman serangan itu – termasuk ketika ia mengemudikan truk tersebut. Jaksa penuntut umum menjelaskan bagaimana Akilov menggunakan 53 kartu telefon dan berbagai media sosial – termasuk WhatsApp, Telegram, Viber, Facebook dan Zello – untuk berkomunikasi dengan orang lain tentang aktivitasnya. [em/jm]