Tim yang terdiri dari 70 penyidik Belanda dan Australia bekerja pada hari kedua di lokasi kecelakaan seluas 20 kilometer persegi hari Sabtu, meski di dekat mereka terjadi pertempuran antara pemberontak pro-Rusia dan pasukan Ukraina.
Tim penyidik, bersama pejabat-pejabat Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa atau OSCE, berusaha menemukan puluhan jenazah korban, lebih dari dua minggu setelah pesawat Malaysia itu ditembak jatuh, menewaskan ke-298 penumpang dan awaknya. Sebagian besar korban adalah warga Belanda.
Tim pencari juga menemukan lebih banyak barang-barang pribadi milik korban.
Tentara Ukraina dan separatis pro-Rusia umumnya menegakkan gencatan senjata di daerah itu guna memungkinkan upaya pencarian, tetapi peluru meriam yang jatuh di dekat salah satu bagian wilayah pencarian memaksa penyidik menghentikan pekerjaan mereka di sana.
Alexander Hug, wakil kepala pemantau misi OSCE di Ukraina, mengatakan tembakan meriam menghantam sekitar dua kilometer dari satu tim pencari.