Tautan-tautan Akses

"Penyihir Bucha" Bertugas Amankan Kyiv dari Drone Rusia


Seorang relawan untuk unit pertahanan udara menyiapkan senapan mesin untuk menembak drone di dekat Bucha, wilayah Kyiv, Ukraina (foto: dok).
Seorang relawan untuk unit pertahanan udara menyiapkan senapan mesin untuk menembak drone di dekat Bucha, wilayah Kyiv, Ukraina (foto: dok).

Ada sebuah unit pertahanan udara sukarelawan yang semua anggotanya perempuan di dekat Kyiv, Ukraina.  Mereka beroperasi 24/7 (sepanjang waktu) dan menggunakan senjata yang tidak konvensional namun efektif untuk menjatuhkan drone.

Mereka menyebut diri mereka Bucha Witches atau Penyihir Bucha. Sebagai bagian dari Pasukan Pertahanan Teritorial Sukarela Bucha dekat Kyiv, mereka bertugas menembak jatuh drone Shahed Iran yang ditembakkan Rusia ke Kyiv.

Mereka terdiri dari tiga kelompok, dan salah satu komandannya biasa dipanggi Dzyga. Perempuan berusia 37 tahun ini adalah mantan polisi dan ibu dari seorang putri berusia 10 tahun.

“Secara umum, kami berlatih agar dapat bergantian dalam menjalankan tugas, tetapi komandan bertanggung jawab atas seberapa cepat kami bisa meninggalkan pangkalan, memeriksa apakah senapan mesin dipasang tepat waktu dan benar, dan apakah semuanya siap untuk berperang.”

Unit ini melakukan misi tempur dengan truk pikap yang dilengkapi dengan senapan mesin Maxim. Meskipun dikembangkan lebih dari 100 tahun yang lalu dan digunakan dalam kedua Perang Dunia, senjata ini terbukti efektif melawan drone Shahed.

Rusia biasanya melancarkan serangan Shahed di kegelapan malam. Pada saat serangan terjadi, sirene udara akan berbunyi, dan Penyihir Bucha pun bergerak melancarkan serangan untuk menangkalnya. Sejumlah tentara pria kadang dilibatkan, tapi tugas mereka sebatas membantu mengangkat perbekalan amunisi yang berat ke truk.

Selama misi ini, komandan seperti Dzyga akan memantau pergerakan Shahed di komputer khusus berbentuk tablet.

Menurut Angkatan Udara Ukraina, pada akhir Juni 2024, tentara Rusia telah meluncurkan hampir 2.300 drone Shahed ke Ukraina. Lebih dari empat per limanya ditembak jatuh berkat kegigihan kelompok-kelompok penembak bergerak, seperti yang dipimpin Dzyga.

Pada bulan Juli, kelompok yang dipimpin Dzyga berhasil menjatuhkan tiga Shahed, katanya. Dua kelompok lainnya juga berhasil melakukan hal yang sama.

“Suatu malam, sekitar 40 Shahed dikirim untuk menyerang wilayah Ukraina, untungnya mereka tidak berhasil menghantam kami,” ujar Dzyga.

Para Penyihir Bucha mengaku mereka menjalani pelatihan rutin sebelum ditugaskan. Mereka dibimbing sejumlah veteran perang Rusia-Ukraina. Mereka belajar menjinakkan ranjau, memberikan layanan medis taktis, dan, tentu saja, menembak secara ekstensif. [ab/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG