Kapal-kapal perang Inggris dan Perancis akan berlayar ke Laut China Selatan yang dalam sengketa untuk unjuk kekuatan. Rencana itu mungkin memuaskan banyak kalangan di negara masing-masing, tetap membuat gusar China, menggusarkan pemangku kepentingan utama di kawasan itu, dan memicu peningkatan militerisasi, kata para analis.
Kapal-kapal dari Angkatan Laut kedua negara Eropa itu, yang tidak memiliki klaim atas Laut China Selatan, akan memanfaatkan kegiatan itu untuk menjustifikasi belanja militer di dalam negeri mereka, kata pakar.
Pelayaran itu juga akan membuktikan kekuatan teknologi pertahanan Perancis dan membantu Amerika mempertahankan kawasan itu terbuka secara internasional, meskipun kontrol China meningkat di sana.
Suatu usulan jalur melalui laut seluas 3,5 juta kilometer persegi itu diumumkan awal Juni dalam acara pertemuan pemimpin militer di Dialog Shangri-La yang dihadiri Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly dan Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson.
Huang Kwei-bo, wakil dekan Fakultas Hubungan Internasional di National Chengchi University di Taipei mengatakan, “Secara hukum mereka memiliki hak melintas secara damai di Laut China Selatan. Tetapi secara politis dan strategis pelayaran itu merumitkan situasi dan membantu Amerika untuk menerapkan strategi balasan terhadap sikap asertif Beijing di kawasan itu.” [uh]