Tautan-tautan Akses

Perancis Jadi Tuan Rumah KTT untuk Bubarkan Separatis ETA


Mediator Internasional (dari kiri): Cuauhtemoc Cardenas, Agorria Quevas, Jonathan Powell, Michel Camdessus, Anais Funosas, Bertie Ahern dan Gerry Adams berjalan menuju podium di akhir konferensi perdamaian yang diadakan di Cambo-les-Bains, barat daya Prancis, sebagai bagian dari pembubaran kelompok separatis Basque ETA, disaksikan oleh para mediator internasional, Jumat, 4 Mei 2018.
Mediator Internasional (dari kiri): Cuauhtemoc Cardenas, Agorria Quevas, Jonathan Powell, Michel Camdessus, Anais Funosas, Bertie Ahern dan Gerry Adams berjalan menuju podium di akhir konferensi perdamaian yang diadakan di Cambo-les-Bains, barat daya Prancis, sebagai bagian dari pembubaran kelompok separatis Basque ETA, disaksikan oleh para mediator internasional, Jumat, 4 Mei 2018.

Para perunding internasional mengadakan konferensi perdamaian, Jumat (4/5) untuk menandai dibubarkannya kelompok separatis Basque, Euskadi Ta Askatasuna (ETA), yang telah 60 tahun berjuang untuk mendirikan negara Basque merdeka di kawasan Spanyol Utara dan Perancis Selatan.

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy menyebut para korban kelompok separatis Basque dalam pidato pada konferensi tersebut.

“Sekarang karena ETA pada akhirnya mengumumkan pembubarannya, perhatian pertama kita haruslah para korban, bagi mereka semua tanpa kecuali, tanpa pembedaan,” kata Rajoy.

ETA merilis surat terbuka, Kamis (4/5) kepada rakyat Basque, dengan menyatakan organisasi itu “telah melucuti tuntas semua strukturnya” dan “tidak lagi menyatakan sikap politik, mendorong prakarsa atau berinteraksi dengan pemangku kepentingan lainnya.”

ETA, yang dalam bahasa Basque berarti Tanah Air dan Kemerdekaan Basqe, bertanggungjawab atas kematian sekitar 850 orang dalam kampanye puluhan tahunnya melawan Spanyol. Kelompok-kelompok korban menolak pembubaran itu sebagai propaganda dan pemerintah Spanyol menyatakan akan terus memproses hukum siapa pun yang terlibat dalam kekerasan pada masa lalu.

“Tuntutan hukum akan terus dijalankan,” kata Rajoy. “Tidak akan ada impunitas,” bagi kejahatan yang dilakukan para mantan anggota ETA.

Salah seorang mediator proses yang berlangsung bertahun-tahun itu, pengacara Afrika Selatan Brian Currin, mengatakan dalam konferensi yang digelar di Cambo-les-Baines, di bagian barat daya Perancis, bahwa keputusan untuk bubar itu merupakan “komitmen untuk ambil bagian dalam proses demokrasi” yang akan “memerlukan rekonsiliasi.”

Militan Basque mendirikan kelompok ini sebagai tanggapan atas tindakan diktator militer Spanyol Fransisco Franco, yang melarang penggunaan bahasa Basque di tengah masyarakat.

Tetapi warga Basque menyatakan mereka dipinggirkan dan ditindas selama puluhan tahun sebelum Franco merebut kekuasaan pada tahun 1939. [uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG