Perancis mengatakan, negara itu mengirim senjata ke pasukan Kurdi di Irak untuk membantu mereka memerangi Negara Islam (ISIS), kelompok militan yang menguasai banyak wilayah di Irak utara dan barat dengan sedikit perlawanan dari militer Irak.
Kantor Presiden Perancis Francois Hollande hari Rabu (13/8), mengatakan, senjata-senjata itu akan dikirimkan dalam hitungan jam dengan koordinasi pemerintah Irak.
Presiden wilayah otonomi Kurdi di Irak, Massoud Barzani, meminta masyarakat internasional untuk membantu memerangi militan sebelumnya pekan ini. Pada hari Selasa, Uni Eropa gagal menyepakati persetujuan untuk menyuplai senjata namun mengatakan negara-negara secara sendiri-sendiri bebas membuat kesepakatan dengan Irak.
Amerika Serikat telah mengerahkan 130 lagi penasehat militer ke Irak utara untuk membantu mencari cara menolong para pengungsi Irak yang terperangkap di pegunungan oleh ekstrimis Muslim Sunni.
Sementara itu, PM Irak yang berkuasa saat ini mengatakan, ia tidak akan menyerahkan kekuasaan sampai pengadilan federal mengeluarkan keputusan mengenai tindakan Presiden Fouad Massoum menunjuk Haider al-Abadi mengambil alih jabatan perdana menteri. Maliki, dalam pidato mingguannya, Rabu mengatakan, keputusan untuk menggantikan dirinya tersebut melanggar konstitusi.