Sejumlah media Perancis mengatakan kantor kejaksaan Paris – yang menangani kasus-kasus terorisme besar – telah ditunjuk untuk menyelidiki insiden di Nice ini. Guna mencegah terjadinya serangan lanjutan yang mungkin direncanakan, aparat keamanan memberlakukan kebijakan lockdown di Nice, yang merupakan kota terbesar kelima di Perancis dan sekaligus ibukota kawasan Cote d'Azur.
Sedikitnya 80 orang tewas dan 100 lainnya luka-luka ketika seorang pengemudi truk menabrakkan kendaraannya ke arah kerumunan massa yang sedang menikmati perayaan Hari Bastille di kota Nice, Perancis, Kamis malam (14/7).
Presiden Amerika Barack Obama mengutuk “serangan teroris mengerikan” itu dan pembantaian warga sipil tidak berdosa, dan memerintahkan pejabat-pejabat Amerika untuk memberikan bantuan apapun yang diperlukan pihak berwenang Perancis.
Pejabat-pejabat pemerintah di Nice mengatakan beberapa polisi ikut tewas dalam insiden itu. Sedikitnya 15 korban berada dalam kondisi kritis.
Kandidat calon presiden Partai Demokrat Hillary Clinton mengatakan serangan itu “memedihkan hatinya”. Sementara pesaingnya dari Partai Republik Donald Trump menyebut serangan itu “mengerikan” dan mengatakan ia menunda rencana untuk mengumumkan wakil presiden yang akan mendampinginya dalam pertarungan pemilu, yang sedinya dilakukan hari Jum'at (15/7).
Polisi Perancis mengatakan masih memeriksa apakah ada orang lain di lokasi kejadian yang terlibat dalam serangan itu. Video dari Nice menunjukkan sejumlah polisi bersenjata dengan sia-sia mengejar truk yang dikendarai cukup kencang dan menabrak kerumunan massa di sepanjang jalan setapak di tepi laut, yang baru saja menyaksikan pertunjukkan kembang api pada Hari Bastille.
Sejumlah lubang peluru – yang tampaknya ditembakkan oleh polisi – menembus kaca depan truk, tetapi beberapa saksi mata mengatakan sang pengemudi truk itu juga sempat melepaskan tembakan ke arah kerumunan massa sebelum ditembak mati aparat. [em]