Sebuah studi baru mengatakan jika perang saudara kembali terjadi di Sudan, kerugian yang dialami Sudan dan masyarakat internasional akan mencapai lebih dari 100 miliar dolar selama kurun 10 tahun.
Aegis Trust, sebuah LSM yang berkantor pusat di Inggris, menerbitkan sebuah studi hari ini, yang menilai kerugian apabila perang saudara di Sudan berlangsung kembali. Studi ini berkenaan dengan referandum yang direncanakan pada bulan Januari mengenai kemerdekaan Sudan bagian Selatan.
Para analis mengatakan kerugian yang akan dialami Sudan sendiri akan mencapai 50 miliar dolar akibat kehilangan produk domestik bruto, sementara negara-negara tetangganya 25 miliar dolar.
Para periset mengatakan masyarakat internasional akan membayar 30 miliar dolar untuk usaha-usaha perdamaian dan kemanusiaan.
Referandum akan berlangsung 9 Januari, sementara belum ada kesepakatan atas isu-isu penting, seperti demarkasi perbatasan dan masa depan sebuah kawasan yang kaya minyak, jika seandainya pemisahan terjadi.
