Pemerintah Amerika masih mempertahankan embargo ekonomi terhadap negara pulau dengan sistem pemerintahan komunis itu, yang terletak hanya 145 kilometer dari pantai selatan Amerika.
Kongres AS tampaknya tidak akan membatalkan semua sanksi dalam waktu dekat, meskipun Presiden AS Barack Obama mengatakan sejumlah perdagangan akan dibuka kembali sambil kedua negara di belahan bumi bagian Barat itu menormalisasi hubungan mereka.
Hubungan komersial AS dengan Kuba berakhir setelah Fidel Castro memimpin negara itu dan menasionalisasi perusahaan milik Amerika pada tahun 1960-an. Kini, saudaranya, Presiden Raul Castro, bersama Obama berupaya meredakan permusuhan antara kedua negara.
Perusahaan-perusahaan AS bidang keuangan, pertanian, perjalanan, produsen energi, produsen mobil dan bisnis lain pada akhirnya bisa memasuki pasar Kuba. Perusahaan Kuba; penyulingan minuman rum dan produsen cerutu bisa membuka bisnis baru di AS
Beberapa dekade lalu, hari-hari sebelum kakak-beradik Fidel Castro berkuasa, perdagangan AS-Kuba jauh lebih besar. Kapal-kapal kargo membawa nikel dan batu kapur Kuba ke pelabuhan AS di New Orleans, sedangkan produk kacang-kacangan hasil pertanian Amerika dikirim ke Havana. Rakyat Kuba makan nasi hasil pertanian di AS, sementara turis-turis Amerika memenuhi kasino dan klub malam di Havana.
Dua analis dari Peterson Institute for International Economics di Washington, Barbara Kotschwar dan Gary Hufbauer hari Kamis (18/12) memperkirakan ekspor AS ke Kuba bisa mencapai $ 5,9 miliar per tahun, sementara ekspor Kuba ke AS bisa mencapai $ 6,7 miliar.
Dengan membaiknya hubungan AS-Kuba, para analis mengatakan negara-negara lain juga bisa meningkatkan investasi langsung mereka di Kuba, dari kira-kira $1 miliar menjadi $ 17 miliar.