Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, yang berada di bawah tekanan akibat berbagai tuduhan korupsi, telah memecat wakilnya dan jaksa agung.
Dalam pidatonya di televisi, Selasa, najib mengumumkan pemecatan Wakil Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, yang adalah salah satu dari pengkritiknya yang paling vokal.
"Keputusan untuk mengganti Muhyddin sangat sulit, tapi saya harus melakukannya sehingga tim yang kuat dapat terus berfungsi," kata Najib. Ia menggantikan Muhyiddin dengan Menteri Dalam Negeri Zahid Hamidi.
Sebelumnya, pernyataan dari pemerintah mengatakan Jaksa Agung Abdul Gani Patail dikeluarkan dari jabatannya karena "alasan-alasan kesehatan." Patail telah membantu memimpin penyelidikan mengenai apakah perdana menteri menerima lebih dari $700 juta (Rp 9,35 miliar) dari BUMN investasi 1MDB.
Tuduhan tersebut mulai bergulir bulan ini dengan sebuah artikel di harian The Wall Street Journal, yang mendasarkan beritanya pada dokumen-dokumen yang dibocorkan dari sebuah penyelidikan pemerintah terhadap dana 1MDB.
1MDB, yang dikepalai oleh Najib, menghadapi tuduhan korupsi dan salah urus, dan menimbun utang $11 miliar. Badan tersebut berada di bawah penyelidikan beberapa lembaga pemerintahan.
Najib telah membantah segala tuduhan dan menyebut bahwa tuduhan korupsi tersebut adalah bagian dari "sabotase politik" terhadap koalisi yang sudah lama berkuasa di Malaysia.
Dengan adanya penyelidikan tersebut, Najib berisiko menghadapi tuntutan kriminal, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada seorang perdana menteri Malaysia.
