Perdana Menteri Mesir berjanji untuk memberantas korupsi dan melakukan reformasi lainnya, selagi Kabinet reshuffle dilantik di bawah tekanan dari pemrotes yang menuntut perubahan lebih cepat dan pembersihan lebih dalam sekutu-sekutu mantan Presiden Hosni Mubarak.
Dalam pidato televisi yang ditayangkan secara internasional Kamis malam, Essam Sharaf mengatakan akan membentuk badan anti-korupsi dan berusaha mengakhiri undang-undang darurat berumur 30 tahun yang dibenci di Mesir. Perdana Menteri itu mengatakan akan membasmi korupsi dan perlakuan kejam polisi yang menjadi faktor kunci yang memicu pemberontakan melawan Mubarak.
Lebih dari separuh anggota Kabinet telah diganti, termasuk menteri keuangan, menteri luar negeri dan menteri perdagangan. Tapi demonstran ingin agar Sharaf juga mengganti menteri dalam negeri dan mengeri kehakiman, yang keduanya terus menduduki posisi mereka. Para pakar mengatakan status quo pada kedua kementerian itu dapat memicu aksi protes meskipun kementerian dalam negeri minggu lalu memecat lebih dari 600 pejabat teras kepolisian.
Aktivis menyambut baik sebagian aspek susunan kabinet baru itu, tetapi kebanyakan tidak percaya pemerintah sementara akan mampu menjadi pelopor perubahan sebab militer harus menandatangani apapun yang dilakukan pemerintah. Kabinet ini diperkirakan tidak akan bertahan lebih dari empat bulan, dengan pemilihan anggota parlemen yang dijadwalkan berlangsung bulan Oktober atau November mendatang.