Tlaib adalah satu dari dua perempuan Muslim pertama dalam sejarah Amerika yang terpilih dan dilantik menjadi anggota Kongres.
“Ini penting bagi saya karena banyak orang Amerika berpikir bahwa Islam asing bagi sejarah Amerika,” kata politisi Partai Demokrat itu dalam wawancara dengan kantor berita Detroit Free Press.
“Beberapa bapak pendiri bangsa kita (Amerika) tahu lebih banyak soal Islam dibandingkan mereka yang sekarang duduk di Kongres,” lanjutnya.
Biasanya, anggota dewan Amerika disumpah sambil memegang Alkitab. Mereka bersumpah melindungi konstitusi Amerika dari “semua musuh, baik asing maupun dari dalam negeri sendiri.”
Alquran milik Jefferson juga pernah digunakan wakil rakyat asal Minnesota, Keith Ellison, saat dia disumpah menjadi anggota Kongres 12 tahun lalu. Dia adalah lelaki Muslim pertama yang menjadi anggota Kongres dalam sejarah Amerika.
Keputusannya tersebut kala itu banyak ditentang oleh sejumlah anggota dewan Kristen konservatif.
Tlaib menyebut alasannya memilih disumpah sambil memegang Alquran ‘lebih ke politis daripada alasan agama’.
“Saya setuju dengan pemerintahan sekuler. Saya disumpah sambil memegang Alquran untuk menunjukkan bahwa warga Amerika beragam dan kita semua cinta keadilan dan kebebasan,” katanya kepada Detroit Free Press.
Menggunakan baju tradisional Palestina
Saat pelantikannya, Tlaib, yang berdarah Palestina, menggunakan gaun tradisional Palestina, thobe, sesuai dengan janji di akun Instagramnya, 14 Desember lalu.
Tlaib menceritakan bahwa thobe bewarna merah yang dikenakannya itu dibuat oleh ibunya, yang pindah ke Amerika dari Tepi Barat saat si ibu masih berusia 20 tahun.
Motif pada gaun yang dikenakannya disebut memuat jejak sejarah turun-temurun keluarga Tlaib di Beit ‘Ur al-Foqa, dekat Ramallah.
Nenek Tlaib sendiri masih tinggal di Tepi Barat.
Saat dilantik Tlaib turut ditemani dua orang putranya yang mencuri perhatian karena kerap berpose ‘dab’ saat ibu merea bertugas di hari pertama. (rh)