Upacara peringatan detik-detik proklamasi, Selasa (17/8) di Wisma Tilden, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC berlangsung khidmat, meskipun skala penyelenggaraan tidak semeriah peringatan seperti biasanya sebelum terjadi pandemi.
Panitia penyelenggara peringatan tahun ini seperti halnya tahun lalu tidak mengundang masyarakat umum karena pandemi dan meningkatnya kasus varian delta.
Meski demikian, para pejabat dan staf KBRI bersama 40 orang wakil organisasi masyarakat berkesempatan mengikuti upacara detik-detik proklamasi. Para staf dan undangan yang terbatas ini diwajibkan membawa bukti vaksinasi lengkap atau surat keterangan negatif COVID- 19 dan mengenakan masker selama acara berlangsung.
Kuasa Usaha Ad-Interim/Wakil Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Iwan Freddy Hari Susanto menegaskan pesan kepada masyarakat dan diaspora Indonesia di Amerika terkait pandemi.
"Atas nama masyarakat Indonesia di AS, saya mengucapkan Dirgahayu ke 76 Kemerdekaan RI tahun 2021. Kami mengimbau kepada Bapak dan Ibu sekalian selalu mematuhi protocol kesehatan untuk memastikan keamanan dan keselamatan kita semua di AS," ujarnya.
Pandemi juga membuat persiapan anggota Paskibraka tahun ini dilakukan lebih efisian dan singkat. Tiga pelajar SMU, Sarah Garcia, Brian Madoroputro dan Arifinal Shiddiq menjalani latihan yang dipersingkat namun menjadi pengalaman tidak terlupakan.
“Hanya satu minggu, latihannya sulit, namun sangat disiplin," tukas Sarah.
“Setiap orang di sini menyaksikan kami mengibarkan bendera,” ujar Arifinal Shiddiq.
Brian menambahkan, "Saya belajar mengenai kepercayaan diri. Saya tahu bisa melakukannya, sepanjang punya motivasi pasti sukses apapun yang kita lakukan."
KBRI di Amerika setiap peringatan hari kemerdekaan memberikan penghargaan kepada organisasi masyarakat untuk Seni dan Budaya. Tahun ini penghargaan diberikan kepada tiga organisasi masyarakat yaitu Paguyuban Tiang Jawi, Rumpun Wargi Pasundan, dan Federasi Pencak Silat AS karena dianggap berjasa menyebar luaskan dan memajukan budaya Indonesia di AS.
Poppy Budiastuti dari Federasi Pencak Silat AS mengatakan bangga atas penghargaan yang diberikan, namun mengakui pandemi berdampak pada aktivitas Pencak Silat di AS.
“Berdasarkan pandemi sejak 2020 itu kami sedikit tertantang, walaupun kami juga mengadakan kelas hybrid melalui zoom online dan di kelas,” kata Poppy.
Pada peringatan Hari Kemerdekaan RI di AS, tahun ini pelajar-pelajar Indonesia yang berprestasi akedemis, mulai Sekolah Dasar hingga tingkat doktoral tidak mendapat penghargaan, namun bukan karena alasan pandemi melainkan terkait kategori penghargaan duta besar atau Ambassador Excellence Award yang diberikan oleh duta besar. KBRI di Amerika sampai kini masih menanti penunjukan duta besar baru. [my/em]