Penjagaan keamanan berlangsung ketat di Teheran, ibukota Iran, namun, sebagian besar kota sepi hari Sabtu, hari peringatan setahunnya pemilihan presiden yang disengketakan itu 12 Juni lalu.
Kelompok-kelompok oposisi yang mencela penghitungan suara tahun lalu sebagai curang telah berencana memperingati ulang tahun itu dengan menggelar rapat-rapat raksasa. Rencana-rencana itu dibatalkan, karena menghadapi ancaman penumpasan polisi terhadap aksi protes itu. Laporan dari Teheran mengatakan, beberapa demonstrasi kecil-kecilan hari Sabtu dengan cepat dibubarkan oleh satuan keamanan.
Hari Jumat malam, seruan “Allah Maha Besar” dikumandangkan orang-orang dari atap rumah yang gelap. Seruan ini merupakan ungkapan perjuangan oposisi.
Mir Husein Mousavi, calon presiden dari partai oposisi yang gagal dalam pemilihan presiden tahun lalu, mengatakan, pemrotes akan meneruskan perjuangan mereka untuk melawan pemerintah.
Tahun 2009, aktivis oposisi turun ke jalan untuk mengecam hasil resmi yang menyatakan kemenangan mutlak bagi Presiden Mahmud Ahmadinejad.
Pihak berwajib Iran, bereaksi dengan keras terhadap demonstrasi itu, dan menangkap ribuan orang. Lebih dari 80 orang aktivis oposisi dikenai hukuman penjara sampai 15 tahun. Beberapa aktivis lainnya menghadapi ancaman hukuman mati.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton, dalam suatu pernyataan, meminta para pemimpin Iran agar “menghormati martabat dan hak-hak” rakyat Iran. Ia juga mendesak Teheran agar membebaskan tiga pejalan kaki Amerika yang telah dipenjarakan selama hampir satu tahun di sana.