Parade militer Korea Utara dan pembicaraan mengenai kemungkinan serangan militer Amerika memberi bayangan suram bagi upaya-upaya diplomatik Korea Selatan untuk melanjutkan gencatan senjata semasa Olimpiade Musim Dingin ini.
Dengan merundingkan partisipasi Korea Utara dalam Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang yang akan dimulai pekan depan, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in tampaknya telah menghentikan untuk sementara uji coba nuklir dan rudal Pyongyang, penundaan latihan militer gabungan Amerika dan Korea Selatan, serta membuka peluang untuk mengupayakan solusi damai bagi krisis nuklir di Semenanjung Korea.
Akan tetapi setelah Olimpiade, prospek perdamaian itu tampaknya kecil. Konsesi-konsesi dari Korea Utara untuk pada akhirnya setuju menghentikan program senjata nuklirnya, dan dari Amerika Serikat untuk kemungkinan menangguhkan lebih lanjut latihan militer gabungan, kemungkinan besar akan memerlukan pembicaraan antar-Korea yang diperluas menjadi perundingan resmi internasional mengenai denuklirisasi.
Namun Pyongyang maupun Washington belum mengisyaratkan kesediaan untuk berkompromi.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menolak membahas penghentian program senjata nuklir negaranya. Pyongyang menegaskan program itu diperlukan untuk menghadapi kemungkinan invasi dari Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Asia. [lt]