Penegasan Presiden AS terpilih Donald Trump bahwa hubungan dengan Rusia tidak akan diperbarui, dan pengakuannya bahwa Rusia adalah otak dari peretasan komputer Partai Demokrat, dinilai oleh Eropa sebagai pertanda bahwa tidak ada jaminan hubungan antara Amerika dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan berlangsung baik.
Pada saat bersamaan, pertanyaan terus bermunculan tentang kualitas dari dokumen intelijen kontroversial sepanjang 35 halaman tentang diri Trump. Menurut laporan, penulisnya berhasil dilacak ke seorang mantan mata-mata Inggris, Christopher Steele yang punya bisnis intelijen swasta, Orbis Business Intelligence, di London.
“Ini merupakan pekerjaan yang biasa-biasa saja,” kata Andrew Wordsworth, eksekutif di Raedas, yang bekerja pada proyek-proyek terkait Rusia.
“Mengapa ada yang berpendapat kualitasnya baik sulit untuk dimengerti,” katanya kepada VOA. [jm]