Para pekerja di Arab Saudi membersihkan lantai-lantai dan pilar-pilar Ka'bah di Arab Saudi ketika seribu jemaah pertama mulai tiba untuk menjalankan ibadah haji terbatas tahun ini.
Arab Saudi mengatakan pandemi virus corona membuat jumlah jemaah yang diizinkan haji tahun ini “sangat terbatas.” Biasanya sekitar dua juta orang dari seluruh belahan dunia datang untuk menjalankan rukun Islam kelima itu.
Negara kerajaan itu awal bulan ini mengeluarkan pedoman bagi mereka yang akan diizinkan menjalankan ibadah haji.
Para jemaah harus membawa sajadah atau tikar sholat sendiri dan hanya diperkenankan minum dari botol air yang telah diisi dari sumur Zamzam di Mekkah.
Untuk pertama kalinya pelaksanaan haji tahu ini tidak mengikutsertakan jemaah dari luar Arab Saudi.
Sebaliknya negara kerajaan itu mengatakan 70 persen jemaah yang diizinkan haji tahun ini adalah warga negara asing di Arab Saudi, dan sisanya baru warga Arab Saudi.
Jemaah haji dipilih dari para petugas medis dan petugas keamanan yang telah pulih dari Covid-19. Sementara warga asing yang diperkenankan haji adalah yang berusia antara 20-50 tahun, dan belum pernah melakukan ibadah haji sebelumnya.
Jemaah harus menjalani karantina sebelum dan setelah haji, dan harus menjalani uji virus corona.
Arab Saudi adalah salah satu negara di Timur Tengah dengan jumlah penderita virus corona terbesar, di mana tingkat perebakan mencapai 3.000 – 4.000 kasus per hari. Sejauh ini lebih dari 264.000 orang di Arab Saudi telah terjangkit virus itu, termasuk 2.703 orang meninggal dunia.
Ibadah haji akan mulai berlangsung pada 28 Juli hingga 2 Agustus. [em/lt]