Presiden Amerika Barack Obama akan menggunakan hari penuh pertama kunjungannya yang bersejarah di Kuba untuk berbicara tatap muka dengan Presiden Kuba Raul Castro, sementara mereka berusaha mengakhiri lebih dari 50 tahun permusuhan Perang Dingin.
Pertemuan di Istana Revolusi Havana itu adalah yang ke-4 antara kedua pemimpin dalam beberapa tahun ini, termasuk pertemuan singkat pada upacara pemakaman Nelson Mandela di Afrika Selatan tahun 2013 dan pertemuan puncak kawasan di Panama April lalu. Obama dan Castro akan saling menyambut Senin malam (21/3) pada acara makan malam di istana.
Presiden Kuba itu tidak tampak hadir di bandara Jose Marti ketika Obama melangkah keluar pesawat kepresidenan Air Force One Minggu sore (20/3), yang membuatnya presiden pertama Amerika berkunjung ke Kuba dalam hampir 90 tahun. Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez memimpin delegasi kecil Kuba menyambut Obama, isterinya Michelle, putrinya Sasha dan Malia, dan ibu Michelle, Marian Robinson.
Diplomat tertinggi Amerika di Kuba, Jeffrey DeLaurentis, juga turut menyambut kedatangan keluarga Obama.
Obama disertai delegasi yang mencakup para anggota Kongres dari kedua partai politik Amerika, para pimpinan perusahaan dan para tokoh terkemuka Amerika asal Kuba. Ia akan bertemu dengan para wira usaha Kuba hari Senin, seusai pertemuan dengan Castro, untuk membicarakan hubungan kegiatan usaha antara Amerika dan Kuba. [gp]
