Berikut adalah ringkasan pertanyaan-pertanyaan yang telah dijawab, dan masih menggantung, mengenai hilangnya pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 menyusul pernyataan Perdana Menteri Najib Razak Senin (24/3).
Yang Diketahui
Pesawat Jatuh: Najib mengatakan data satelit menunjukkan pesawat itu “berakhir di Samudera Hindia bagian selatan,” mengukuhkan bahwa pesawat Boeing 777 yang hilang lebih dari dua minggu lalu jatuh di bagian terpencil lautan itu, “jauh dari tempat pendaratan yang dimungkinkan.”
Posisi Terakhir: Sebuah perusahaan Inggris menghitung data satelit yang didapat dari bagian terpencil samudera itu, menggunakan analisis yang belum pernah digunakan sebelumnya dalam investigasi penerbangan semacam ini, dan menunjukkan bahwa titik terakhir penerbangan itu terlihat di udara adalah di tengah samudera sebelah barat Perth, Australia.
Tidak Ada Penyintas: Najib mengatakan bahwa semua penumpang dan awak yang berjumlah 239 orang tidak bertahan dalam insiden ini.
Pertanyaan yang Tersisa
Siapa dan Bagaimana: Otoritas Malaysia belum menghapus semua penjelasan yang mungkin dari apa yang terjadi pada pesawat tersebut, namun mengatakan bukti sejauh ini menunjukkan tindakan berubah arah dari Malaysia ke Selat Malaka itu disengaja, dan sistem komunikasinya dimatikan. Mereka tidak yakin apa yang terjadi setelahnya. Pihak berwenang mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan lain termasuk terorisme, sabotase, kegagalan mekanis yang besar atau isu-isu terkait kesehatan jiwa pilot atau orang lain di pesawat tersebut.
Apa yang Mengapung di Lautan: Perdana Menteri tidak membahas apakah para penyelidik telah mengukuhkan benda-benda yang mengapung di lautan dan gambar-gambar yang didapat pihak-pihak negara-negara lain, termasuk Perancis dan China, adalah puing-puing atau serpihan pesawat tersebut. (AP)
Yang Diketahui
Pesawat Jatuh: Najib mengatakan data satelit menunjukkan pesawat itu “berakhir di Samudera Hindia bagian selatan,” mengukuhkan bahwa pesawat Boeing 777 yang hilang lebih dari dua minggu lalu jatuh di bagian terpencil lautan itu, “jauh dari tempat pendaratan yang dimungkinkan.”
Posisi Terakhir: Sebuah perusahaan Inggris menghitung data satelit yang didapat dari bagian terpencil samudera itu, menggunakan analisis yang belum pernah digunakan sebelumnya dalam investigasi penerbangan semacam ini, dan menunjukkan bahwa titik terakhir penerbangan itu terlihat di udara adalah di tengah samudera sebelah barat Perth, Australia.
Tidak Ada Penyintas: Najib mengatakan bahwa semua penumpang dan awak yang berjumlah 239 orang tidak bertahan dalam insiden ini.
Pertanyaan yang Tersisa
Siapa dan Bagaimana: Otoritas Malaysia belum menghapus semua penjelasan yang mungkin dari apa yang terjadi pada pesawat tersebut, namun mengatakan bukti sejauh ini menunjukkan tindakan berubah arah dari Malaysia ke Selat Malaka itu disengaja, dan sistem komunikasinya dimatikan. Mereka tidak yakin apa yang terjadi setelahnya. Pihak berwenang mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan lain termasuk terorisme, sabotase, kegagalan mekanis yang besar atau isu-isu terkait kesehatan jiwa pilot atau orang lain di pesawat tersebut.
Apa yang Mengapung di Lautan: Perdana Menteri tidak membahas apakah para penyelidik telah mengukuhkan benda-benda yang mengapung di lautan dan gambar-gambar yang didapat pihak-pihak negara-negara lain, termasuk Perancis dan China, adalah puing-puing atau serpihan pesawat tersebut. (AP)