Pasukan Ukraina dan Rusia terlibat dalam pertempuran hebat di jalanan, di kota timur Sievierodonetsk pada Senin (6/6), ketika presiden Ukraina mengatakan pasukan Rusia juga berniat untuk merebut kota penting Zaporizhzhia di wilayah tenggara negara tersebut.
Situasi di Sievierodonetsk "berubah dari jam ke jam," menurut kepala administrasi wilayah tersebut, Oleksandr Stryuk, yang berbicara di televisi.
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan, pasukan Ukraina mempunyai "setiap kesempatan" untuk menguasai kota.
Penilaiannya tersebut muncul setelah Gubernur wilayah Luhansk Serhiy Haidai menyatakan Ukraina telah kehilangan pijakan.
Haidai menambahkan, “Pasukan kami berhasil melakukan serangan balik pada waktu tertentu. Mereka membebaskan hampir separuh kota. Namun kini situasinya sedikit memburuk lagi bagi kami.”
Baik Rusia dan Ukraina mengaku berhasil menimbulkan korban besar pada pihak musuh.
Zelenskyy mengatakan pada konferensi pers pada Senin, bahwa pasukan Rusia juga bermaksud untuk merebut kota Zaporizhzhia di sebalah tenggara, agar memungkinkan mendekati pusat negara itu.
"Musuh ingin menduduki kota Zaporizhzhia," kata Zelenskyy. Kota ini merupakan pusat industri dengan jumlah penduduk lebih dari 700.000 orang sebelum perang terjadi. [ps/rs]