Pasukan Afghanistan dan Amerika hari Minggu bertempur melawan pemberontak di provinsi Wardak, dekat lokasi jatuhnya helikopter angkatan darat Amerika sehari sebelumnya, yang menewaskan 30 tentara Amerika, termasuk pasukan khusus Navy SEAL, delapan tentara Afghanistan dan seorang penerjemah.
Pertempuran terjadi selagi tim-tim NATO berusaha mengambil reruntuhan Chinook CH-47, helikopter angkut rotor kembar, dari Lembah Tagab yang terpencil.
Itu merupakan korban nyawa terbanyak di pihak pasukan Amerika dalam satu insiden sejak perang Afghanistan dimulai akhir tahun 2001.
NATO hari Minggu mengatakan sedang menyelidiki klaim bahwa gerilyawan Taliban menembak jatuh helikopter itu. Pasukan pemerintah lokal Afghanistan mengatakan helikopter itu dihantam roket setelah pasukan pimpinan Amerika menyerbu kompleks Taliban. Delapan pejuang Taliban juga tewas dalam pertempuran itu.
Dalam kekerasan lain, NATO mengatakan, empat tentaranya tewas hari Minggu dalam dua serangan pemberontak terpisah di Afghanistan selatan dan timur laut.
Kantor kepresidenan Perancis di Paris mengatakan dua tentara Perancis termasuk mereka yang tewas dan lima lainnya luka-luka dalam bentrokan di provinsi Kapisa, Afghanistan timur laut. Kewarganegaraan dua tentara lainnya belum dikukuhkan.
Juga hari Minggu, Presiden Afghanistan Hamid Karzai menelepon Presiden Amerika Barack Obama, untuk kembali menyampaikan belasungkawa atas insiden yang menewaskan 30 tentara Amerika di Wardak.
Pernyataan Gedung Putih menyebutkan Obama menghargai pengabdian luar biasa dari tentara Amerika yang tewas itu, dan menyampaikan belasungkawa kepada warga Afghanistan yang tewas ketika sedang bertugas bersama mereka. Kedua pihak juga menegaskan kembali komitmen untuk misi di Afghanistan, yang mereka nilai penting demi keamanan kedua negara.
Insiden terbaru yang menelan korban itu menjadikan jumlah tentara koalisi yang tewas tahun ini di Afghanistan menjadi 383 orang.