Pertempuran antara pasukan pemerintah Ukraina dan gerilyawan separatis menewaskan sedikitnya 18 orang di Donetsk hari Minggu (27/7), sementara tim monitor internasional menunda lawatannya ke lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines karena khawatir akan masalah keamanan.
Pemerintah regional Donetsk mengatakan dua dari 13 orang yang tewas di Horlivka adalah anak-anak, sementara lima lainnya tewas dalam bentrokan di pinggiran Donetsk utara.
Tim monitor polisi dari Australia dan Belanda hari Minggu menunda rencana untuk mengunjungi lokasi jatuhnya pesawat Malaysia di Ukraina Timur, karena khawatir dengan masalah keamanan selagi berlanjutnya pertempuran di daerah itu.
Seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 298 orang tewas ketika pesawat Boeing 777 itu ditembak jatuh sepuluh hari lalu dalam penerbangan dari Amsterdam menuju ke Kuala Lumpur. Pesawat itu jatuh di daerah yang dikuasai pemberontak di Donetsk, dimana pertempuran antara pasukan Ukraina dan kelompok separatis pro-Rusia telah terjadi selama beberapa bulan ini.
Puluhan pejabat Belanda dan Australia telah tiba untuk menyelidiki dan membantu pencarian sisa jenazah para penumpang pesawat di tengah laporan bahwa terjadinya pencemaran bukti-bukti di lapangan. Malaysia hari Minggu juga mengatakan akan mengirim puluhan polisi untuk mendukung penyelidikan tersebut.
