Serangan Irak terhadap militan ISIS di Fallujah tidak menyebabkan serangan teroris di Baghdad mereda, seperti diharapkan oleh sebagian orang di ibukota Irak itu, kata seorang juru bicara militer koalisi di Baghdad, Rabu (8/6).
"Beberapa orang di dalam pemerintah Irak, beberapa di Baghdad sendiri merasa serangan datang dari Fallujah," kata Kolonel Chris Garver, juru bicara operasi pimpinan koalisi terhadap ISIS.
Garver mengatakan hal itu kepada wartawan di Departemen Pertahanan Amerika di Pentagon melalui telekonferensi video dari Baghdad.
"Serangan terhadap Fallujah sampai saat ini belum mengubah upaya mereka terus melancarkan serangan teror di Baghdad," katanya.
Garver mengatakan serangan ISIS di ibukota Bahghdad terpusat pada "sasaran lunak," seperti pos-pos pemeriksaan polisi dan pasar- pasar.
Serangan terhadap sebuah pasar di distrik Karbala, Baghdad hari Selasa (7/6) menewaskan 10 dan melukai 25 orang.
Juru bicara koalisi itu mengatakan, pasukan koalisi itu tidak memperkirakan serangan teror ISIS mereda selama bulan suci Ramadan. Menurut Garver, ini karena serangan teror di Baghdad merupakan usaha untuk "mengalihkan realitas keseluruhan, yaitu bahwa mereka (ISIS) kalah di medan perang dan mereka tidak membuat kemajuan apapun."
Kolonel Garver mengatakan kepada wartawan hari Rabu bahwa mungkin terlalu dini untuk mengharapkan serangan teror akan berkurang.
Operasi untuk merebut kembali Fallujah dimulai dua minggu lebih sedikit yang baru lalu, tetapi Garver mengatakan, baru sekarang memasuki apa yang disebut "fase pertempuran yang tangguh."
Dia mengatakan "hasil nyata" dari pertempuran itu diharapkan dapat diketahui dalam beberapa minggu lagi. [sp]
